Kamis, 02/09/2010 09:00 WIB - bns
Agenda rutin bertajuk Musik Akhir Bulan Genap (MABG) yang dihelat dua bulan sekali di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, selain ajang kreativitas dalam bermusik, juga dimanfaatkan sebagian remaja untuk tebar pesona.
Hal ini terlihat dari dandanan para peserta MABG maupun penonton yang hadir. Rambut klimis dan bau parfum yang menyengat menjadi hal lumrah sebagai daya pikat. Secara teknis, Max Baihaqi, penggagas acara MABG mengatakan, tampilnya grup musik lokal dengan gaya bermusik khas mencerminkan kepribadian seseorang.
“Bisa dibilang sangat jarang event-event musik dengan menampilkan karakter musiknya sendiri. Kalaupun ada paling persentasenya 60 persen musik orang lain atau yang sudah terkenal, sedangkan sisanya 40 persen baru karya mereka sendiri,” jelas Max, Selasa (31/8).
Tampil satu per satu dengan gaya trendi yang mereka punya, membuat penonton yang hadir semakin terpikat. Di tengah-tengah kegirangan berpentas, sesekali para pemain band menebar pesona dengan keterampilan mereka dalam bermain musik.
Ardi Wicaksono (17), salah satu penonton yang dahulu pernah tampil dalam acara serupa mengakui, bahwa tak bisa dimungkiri jika sebagai manusia normal tertarik dengan lawan jenis. “Ya kurang lebih dua bulan ini, saya dan Agnes berpacaran. Saya kenalnya juga pas acara ini (MABG),” ujarnya dengan tersipu malu.
Tampil enam grup band lokal dari Solo Raya, yaitu Ruang Lima (Sukoharjo), Monster Cute (Sukoharjo), Gafira band (Sukoharjo), Kecap band (Solo), Nasyid Alkaline (Solo) serta satu-satunya wakil dari Karanganyar, Harmoni Amourest dengan membawakan lagu Cerita Merpati, Kering Ladang Hati, dan Lagu Senja. (bns)
Sumber: http://harianjoglosemar.com/berita/mabg-ajang-adu-kreativitas-bermusik-tebar-pesona-23724.html
Posted in: ON STAGE
0 komentar:
Posting Komentar